Mengenal Asma Dewi, Koordinator Tamasya Almaidah yang Transfer Rp 75 Juta ke Saracen?
Asma Dewi
Pada hari Jum'at, tanggal 8 September 2017, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri melakukan penangkapan terhadap Asma Dewi. Penangkapan tersebut dilakukan di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan. Penangkapan wanita bernama Asma Dewi tersebut didasari pada unggahannya di sosial media mengenai konten ujaran kebencian serta
penghinaan terhadap agama dan ras tertentu.
Pada dasarnya penangkapan ini memang di dasari oleh unggahan kebencian terhadap agama serta ras tertentu, namun setelah di selidiki lebih lanjut, perkembangan kasus ini justru menemukan bukti lain dimana Asma Dewi diketahui mentransfer uang sebesar 75 juta rupiah kepada pengurus inti yang selama ini disebut sebagai kelompok Saracen. Lantas benarkah bahwa Asma Dewi memiliki hubungan dekat dengan kelompok tersebut?
Baca juga info : info biaya kursus bahasa arab
Pada dasarnya penangkapan ini memang di dasari oleh unggahan kebencian terhadap agama serta ras tertentu, namun setelah di selidiki lebih lanjut, perkembangan kasus ini justru menemukan bukti lain dimana Asma Dewi diketahui mentransfer uang sebesar 75 juta rupiah kepada pengurus inti yang selama ini disebut sebagai kelompok Saracen. Lantas benarkah bahwa Asma Dewi memiliki hubungan dekat dengan kelompok tersebut?
Seperti yang telah di beritakan sebelumnya bahwa kelompok tersebut memang baru saja berhadapan dengan pihak berwajib lantaran melakukan penyebaran ujaran kebencian pada kelompok tertentu dan konten berbau SARA. Belakangan nama Asma Dewi di sebut- sebut oleh banyak orang sebagai salah satu bagian dari Tamasya Al Maidah yang juga berisi konten berbau SARA. Diketahui bahwa Gerakan Tamasya Maidah adalah gerakan yang aktif saat Pilkada DKI Jakarta yang di laksanakan ada bulan April 2017 lalu.
Gerakan tersebut memobilisasi massa dari daerah luar Jakarta untuk menuju ke Jakarta sebagai upaya mengawal proses pemilihan kepala daerah. Bukti lain yang menguatkan kasus tersebut adalah adanya nama Asma Dewi beserta nomor ponselnya pada pamflet Tamasya Al Maidah yang telah tersebar di media sosial.
Baca juga info : kursus bahasa arab al azhar
pare
Gerakan tersebut memobilisasi massa dari daerah luar Jakarta untuk menuju ke Jakarta sebagai upaya mengawal proses pemilihan kepala daerah. Bukti lain yang menguatkan kasus tersebut adalah adanya nama Asma Dewi beserta nomor ponselnya pada pamflet Tamasya Al Maidah yang telah tersebar di media sosial.
Dalam selebaran yang di temukan di sosial media tersebut nampak nama Asma Dewi sebagai salah satu dari tiga orang yang dapat dihubungi dalam pelaksanaan gerakan Tamasya Al Maidah. Namun saat ini ketiga nomor tersebut sudah tak dapat di hubungi lagi. Saat Ansufri Idrus
Sambo selaku Ketua Panitia Tamasya Al Maidah di hubungi untuk mengonfirmasi info tersebut, pihaknya membantah jika Asma Dewi merupakan salah satu koordinator ataupun panitia dalam gerakan Tamasya
Al Maidah.
Ansufri hanya mengungkapkan bahwa Asma Dewi merupakan relawan dalam kegiatan tersebut. Sementara Irjen Setyo Wasisto selaku Kepala Divisi Humas Polri mengaku belum mengetahui data Asma Dewi sehingga belum bisa memastikan bahwa ibu rumah tangga tersebut adalah bagian dari kelompok Saracen.
Baca juga info : info kursus bahasa arab mudah
Ansufri hanya mengungkapkan bahwa Asma Dewi merupakan relawan dalam kegiatan tersebut. Sementara Irjen Setyo Wasisto selaku Kepala Divisi Humas Polri mengaku belum mengetahui data Asma Dewi sehingga belum bisa memastikan bahwa ibu rumah tangga tersebut adalah bagian dari kelompok Saracen.
Komentar
Posting Komentar